1. COTTON
berbahan dasar kapas. biasanya orang bilang bilang bahan katun, yang adem, yang nyerep keringet.. wkwkwk :p
- COMBED : serat benang lebih halus, hasil rajutan dan penampilan bahan lebih rata, menyerap keringat dan tidak panas.
Tambahan tentang bahan kaos dari om Daan Setiawan (nemu di fesbuk)
Ciri-ciri kain Combed :
-Kain lebih halus dan lembut
-Permukaan rata tanpa ada biji kapas terlihat
-Anyaman sangat rapat sehingga kain lebih kuat dan berkwalitas
-Bersifat adem, dingin dan sangat nyaman dipakai
-Terbuat dari 100% katun..
Jenis kain Combed berdasarkan ketebalan kain :
-Combed 18s, gramasi 230-240 cocok untuk kaos dewasa
-Combed 20s, gramasi 190-210 cocok untuk kaos dewasa
-Combed 24s, gramasi 170-200 cocok untuk kaos dewasa wanita
-Combed 30s, gramasi 140-160 cocok untuk kaos anak
-Combed 40s, gramasi 110-130 cocok untuk kaos bayi
-Combed 60s, gramasi 90-100 cocok untuk pakaian dalam.
-Combed 18s, gramasi 230-240 cocok untuk kaos dewasa
-Combed 20s, gramasi 190-210 cocok untuk kaos dewasa
-Combed 24s, gramasi 170-200 cocok untuk kaos dewasa wanita
-Combed 30s, gramasi 140-160 cocok untuk kaos anak
-Combed 40s, gramasi 110-130 cocok untuk kaos bayi
-Combed 60s, gramasi 90-100 cocok untuk pakaian dalam.
Jadi jika ada kain dengan keterangan seperti ini:
Combed 20s berarti : Kain katun combed single knit terbuat dari benang 20 bergramasi190-210
Combed 20s berarti : Kain katun combed single knit terbuat dari benang 20 bergramasi190-210
- CARDED : serat benang kurang halus, hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata, menyerap keringat dan tidak panas
2. TC ( Teteron Cotton)
merupakan campuran dari 35% Cotton dan Polyester (Teteron) 65%
dibandingkan dengan bahan cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan, namun kelebihannya jenis bahan ini lebih tahan "shrinkage" (tidak susut atau melar) meskipun dicuci berkali-kali. bahan ini juga teksturnya lebih halus, lentur dan jatuh.
3. CVC ( COTTON VISCOSE)
merupakan campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose
Kelebihannya adalah tingkat shrinkage (susut pola) lebih kecil dibandingkan bahan Cotton.
Jenis bahan ini juga menyerap keringat.
4. POLYESTER, PE
Bahan ini terbuat dari serat sintetis. bahan dasarnya dari minyak bumi dan biasa digunakan untuk bahan plastik. Jenis bahan ini tidak menyerap keringat dan tentu saja panas ketika digunakan.
Kelebihannya jenis bahan ini tidak susut.
Selain mengenal bahan kaos diatas, blog cara sablon kaos juga akan coba mengulas istilah-istilah umum dalam dunia konveksi sebagai berikut:
UKURAN BENANG:
Hal ini perlu karena untuk mengetahui ketebalan bahan sehingga bisamenentukan ketebalan kaos yang kita inginkan. Ketebalan dalam dunia textile dikenal dengan gramasi Gramasi (Gram/ M2) alias bobot yang didapat dalam 1 M2 bahan.
Berikut beberapa ukuran benang dan gramasi yang lazim dipergunakan.
1. BENANG 16S: Ketebalan antara 220 – 235 Gram/ M2.
2. BENANG 20S: Ketebalan antara 180 – 220 Gram/ M2.
3. BENANG 24S: Ketebalan antara 170 – 210 Gram/ M2.
4. BENANG 30S: Ketebalan antara 140 – 160 Gram/ M2.
5. BENANG 40 S: Ketebalan antara 110 – 120 Gram/ M2.
Catatan: Semakin kecil ukuran benang, semakin tebal bahan kaos.
JENIS RAJUTAN:
Pengertian Teknis.
1. SINGLE KNITT:
- Rajutan menggunakan jarum single.
- Penggunaan bahan hanya bisa digunakan satu permukaan/ sisi alias tidak bisa dibolak-balik.
– Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada dipasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.
2. DOUBLE KNITT:
- Rajutan menggunakan Jarum Double.
- Penggunaan bahan bisa digunakan 2 permukaan atau bahan bisa dibolak-balik.
- Jenis rajutan kurang rapat, lebih kenyal, lembut dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak. Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.
3. LACOSTE (LAKOS):
- Mempunyai tekstur/corak, secara kasat mata terlihat kasar bintik2 tapi beraturan.
Bahan ini banyak digunakan oleh POLO shirt).
4. PIQUE:
- Texture seperti Lacoste. Hanya saja bahan ini lebih flexible karena mengandung spandex.
Cara mengetahui perbedaan dengan lacoste, tarik kedua sisi kearah samping kiri-kanan maka
terasa lebih kenyal/ melar dibanding dengan lacoste.
Bahan ini banyak digunakan oleh POLO shirt).
5. STRIPER atau YARN DYE:
- Menggunakan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
- Kebanyakan bahan ini sudah finishing (openset atau sudah dibelah). Orang awam menyebut
bahan ini dengan sebutan bahan salur/ warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa
( Pria, Wanita, Polo Shirt, maupun T-Shirt ). Tapi ada juga yang menggunakannya untuk pakaian
anak2 dan bayi.
6. DROP NEEDLE:
- Rajutan dengan variasi cabut jarum.
- Texture garis lurus vertikal. Hands-feel bagus dalam arti lembut, dan lentur ketika dipegang.
Bahan ini biasanya digunakan untuk Rib (leher T-Shirt), tapi juga ada yang menggunakan untuk
Ladies T-Shirt Body Fit dan kaos singlet.
ISTILAH-ISTILAH:
1. TUBULAR/ CALLENDER/ SETTING:
Bentuk bahan dasar kaos ini bulat melingkar (seperti sarung). Untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting. Yang paling banyak menggunakan bentuk bahan seperti ini kebanyakan garment/ yang bergerak di Clothing.
Contoh di label kalau anda membeli bahan kaos, ” Call : 40″. Artinya lebar bahan kaos 40″ berbahan cotton.
2. OPENSET / FINISH BELAH: Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos dengan mengutamakan mutu seperti halnya digunakan untuk produk yang sudah punya brand (branded/ merk terkenal), dan kualitas export.
Ciri bahan kaos yang di openset adalah dibelah melebar /horizontal alias tidak berbentuk lingkaran lagi(sarung) lagi.
Kelebihannya adalah serat bahan lebih lurus, halus dan susut kain hampir 0% karena sudah melalui proses washing sebelum bahan diproduksi.
3. MERCERIZED/ NON MERCERIZED:
A. MERCERIZED. Efek dari proses ini, serat bahan jadi lebih rapat, warna lebih cerah, susut lebih baik, tapi lebih keras ketika dipegang (handsfeel). Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipakai oleh produsen kaos lokal seperti : Sinergy, BE-HOT, Metalizer, Cressida, Dadung, Dagadu, dan lainnya.
B. NON MERCERIZED. Bahan dengan proses ini hasilnya terasa lebih soft/ lembut dan lentur. Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini seperti Giordano, Billabong, Quicksilver, dan produk2 pakaian anak-anak dan bayi.
4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT:
Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong,Rusty, Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.
5. ROTARY PRINT: Bahan kaos sudah disablon sebelum di dipotong (cutting). Proses printingnya menggunakan mesin rotary. Itulah sebabnya disebut rotary print. Kebanyakan penggunanya adalah garment.
6. WARNA : Warna untuk bahan kaos biasa menggunakan bahan warna yang REAKTIF atau SULFUR.
Warna yang dihasilkan dengan mencampurkan bahan warna dasar :
Reaktif : Warna lebih pekat tetapi gampang luntur
Sulfur : Warna kurang pekat tetapi tahan luntur
Sumber : http://halo2-bandung.blogspot.com/2012/02/mengenal-jenis-bahan-kaos.html
Nice Info.. Terimakasih untuk sharing informasinya.. Best Regards : Fitinline..
ReplyDeletekonveksi kaos berguna buat kami
ReplyDelete